Senin, 28 Desember 2009



Membuat palu 3D yang berasal dari objek 2D dengan tool Loft dan Boolean. Kepala palu mempunyai 2 buah material (pemukul paku dan pencabut paku) dengan material multi-sub object.
1. Buat objek 2 dimensi. Klik panel Create  → Shapes  → Line, Rectangle, dan     Circle. Pada Line jika masih terdapat sudut klik Modify kemudian klik kanan mouse pada Line kemudian pilih Bezier.


2. Aktifkan objek Line dengan tool Select Object.
3. Klik panel Create  → Geometry  → Compound Object. Klik tombol Loft, klik tombol Get Shape, klik pada Circle, maka garis menjadi lingkaran padat melengkung.


4. Untuk sementara matikan checklist Skin, agar tampilan hanya garis loft saja.



5. Atur Path = 0 agar Shape Circle ada di ujung awal garis.


6. Drag nilai/panah atas Path sampai nilainya ± 6, klik tombol Get Shape, klik Shape Circle, maka tampilan menjadi seperti berikut:


7. Drag nilai/panah atas Path sampai nilainya ± 10.5, klik tombol Get Shape, klik Shape Circle. Agar circle lebih kecil, atur ukurannya dengan tool Select and Uniform Scale . Sehingga tampilan Shape ke-3 di Viewport Perspective sebagai berikut:


8. Drag nilai/panah atas Path sampai nilainya ± 20.5, klik tombol Get Shape, klik Shape Rectangle, maka tampilan seperti berikut:


9. Drag nilai/panah atas Path sampai nilainya ± 52, klik tombol Get Shape, klik Shape Rectangle, maka tampilannya seperti berikut:


10. Drag nilai/panah atas Path sampai ± 78, klik tombol Get Shape, klik Shape Rectangle. Agar Shape Rectangle lebih pipih/tipis,gunakan tool Select and Uniform Scale. Drag panah sumbu X tersebut sampai pipih. Geser posisinya dengan tool Select and Move , agar posisinya ke atas sejajar dengan bagian atas Shape Rectangle sebelumnya.


11. Drag nilai/panah atas Path sampai 100 (titik kuning bergerak ke akhir Line), klik tombol Get Shape, klik Shape Rectangle. Seperti sebelumnya, agar Shape Rectangle lebih pipih/tipis, gunakan tool Select and Uniform Scale dan geser posisinya dengan tool Select and Move.


12. Kini tampilan kembalikan padat seperti semula. Di parameter Loft, aktifkan checklist Skin sebagai berikut.


Akhirnya langkah membuat palu telah selesai

Oke boi, untuk berikutnya kita buat pencabut pakunya....


Dengan Metode Compund Object dengan panel Boolean
1.      Bentuk penulisan ini saya ikuti dari buku yang saya pelajari (The Magic Of 3Dmax Studio). Untuk membuatnya klik panel Create → Shapes → Line, buat bentuk segitiga, untuk membuat 3D nya gunakan Modifier List Extrude.

2. Kini saatnya membuat celah pencabut paku. Klik tool Select Object , aktifkan objek palu yang telah kita buat sebelumnya.
3. Klik panel Create → Geometry → Compound Object: klik tombol Boolean seperti gambar di bawah ini.
4. Klik tombol Pick Operand B lalu klik segitiga 3D. Kemudian akan kita dapatkan hasil Operand A(palu) dikurangi Operand B(segitiga extrude) adalah sebagai berikut.

Setelah kita buat pencabut pakunya, kita lanjutkan yuk langkah selanjutnya. Untuk langkah yang ini kita akan beri textur untuk kepala palu agar lebih terlihat seperti palu sungguhan.


Material Palu dengan Multi/Sub-Object

1.      Palu akan diberi material cat merah pada bagian pemukul paku, dan besi berkarat pada bagian lainnya. Agar dapat dipilih sub object Polygon, klik panel Modify  → Modifier List: Edit Mesh, pilih Modus Polygon


 2. Klik tool Select Object, pilih semua Polygon kecuali bagian pemukul. Di parameter Edit Mesh, atur Set ID=1 (Anda harus mendrag Command Panel ke atas untuk menemukan parameter tersebut)

 3. Klik tool Select Object, pilih Polygon bagian pemukul. Di parameter Edit Mesh atur Set ID=2.

 4. Klik menu Rendering → Material Editor, ganti Material Standard dengan Multi/Sub-Object dengan mengklik mouse dua kali.

5. Tampilan kotak dialog Replace Material sebagai berikut, untuk mudahnya pilih saja option: Discard Old Material (buang material yang sebelumnya).

6. Di Material Editor kini ada 10 no ID yang bisa Anda atur. Ganti warna di ID no 1 dengan warna (misal) kuning, lalu ganti warna di ID no 2 dengan warna merah. Drag slot yang aktif ke Viewport Perspective, maka ada perubahan warna di kedua bagian palu sesuai ID yang telah diatur di parameter Edit Mesh.

7. Material pemukul paku sudah berwarna merah. Untuk bagian lain (ID no 1) kita akan beri texture besi berkarat. Klik tombol Material#2 (Standard) di kolom Sub-Material.

8. Tampil Material Editor seperti biasa, di tab Maps, klik tombol None di Diffuse Color, pilih Bitmap, OK. Pilih Bitmap PLATEOX2.JPG


9. Kini di slot yang aktif sudah menjadi bola besi berkarat. Catatan: Jika Anda ingin merubah material merah untuk bagian pemukul paku, klik tombol Go Fordward to Sibling.

10. Render (F9) pekerjaan Anda, tekan tool Quick Render. Ada peringatan bahwa Material Object Loft1 belum terpetakan/mapping material secara benar.

11. Untuk memperbaiki pemetaan material tersebut, aktifkan objek palu tersebut, klik panel Modify → Modifier List: UVW Map, atur parameternya sebagai berikut.

12.   Lalu Render (F9),



Lets boi, kita buat gagang na,,,,
tambah ribet jika kita ga pakai buku,,,,

Gagang Palu dengan Loft Scale


1.      Buat kotak tumpul, klik panel Create → Shape → Rectangle dan Line. Pada Rectangle atur parameter Corner Radiusnya agar menjadi kotak tumpul.

2. Aktifkan Line, klik panel Create → Geometry → Compound Object, klik tombol Loft, klik tombol Get Shape, klik pada Rectangle, maka garis menjadi kotak tumpul padat.

3. Bentuk gagang masih kaku, agar terlihat lebih indah dan sexy (hehe…..) aktifkan gagang palu tersebut, klik panel Modify, di tab Deformation klik tombol Scale. Tampak garis lurus yang artinya gagang dari ujung kiri ke ujung kanan ukurannya sama.

  4. Buat titik dengan tool Insert Corner Point dan Move Control Point untuk memperbaiki posisi titik agar grafik Scale Deformation sebagai berikut.

 5. Agar lebih melengkung lembut klik kanan mouse di semua vertex, klik menu Bezier-Smooth, silahkan Anda atur control point nya sehingga tampilan grafik Scale Deformation sebagai berikut. Atau Anda bebas untuk menentukan bagaimana bentuk lekukan gagang palu yang akan Anda buat.


6. Lalu Render (F9)





Pada akhir na boi,,,,
Selesai juga,,,,
Gimana tertarik dengan pembuatan palu saya.....
Dicoba yee boi,,,,

Sabtu, 24 Oktober 2009

Perbandingan animasi 2D dengan 3D yaitu :
Kita ketahui dari segi pengembangan gambar. Jelas animasi 3D yang menang dalam segi hal : Teknik suara, gambar, dan lebih nyata bentuk gambaran benda yang mati hingga digerakkan. Kalau 2D, kita tahu dalam pembuatan ini hanya penggabungan sketsa gambar yang dikonversi animasi flash ke CD.

Konsep untuk membuat animasi 2d meliputi :

    1. Membuat konsep dan Ide cerita -> sinopsis
    2. Membuat Storyboard
    3. Menggambar Karakter
    4. Menggambar Latar belakang dan objek lain
    5. Pewarnaan
    6. Proses animasi
    7. Penggabungan animasi
    8. Pengsian suara  
    9. Konversi Animasi Flash (SWF) ke VCD

Konsep untuk membuat animasi 3d meliputi :
  • Lingkungan Kerja 3ds Max
  • Viewport
  • Membuat Objek
  • Memodifikasi Objek
  • Memberi Material pada Objek
  • Mengatur Pencahayaan
  • Menggunakan Kamera
  • Membuat Animasi
  • Render
  • Mengolah Sistem Partikel
  • Latihan Aplikasi Animasi 3D

Jumat, 16 Oktober 2009

http://www.ziddu.com/download/6935092/TC.EXE.html

Selasa, 06 Oktober 2009

jarkom--VLSM

Variable Length Subnet Mask


Variable Length Subnet Mask ( VLSM) bermakna mengalokasikan IP yang menujukan sumber daya ke subnets menurut kebutuhan individu mereka dibanding beberapa aturan umum network-wide. IP yang me-routing protokol yang didukung oleh Cisco, OSPF, IS-IS [yang] Rangkap, BGP-4, dan EIGRP medukungan "classless" atau VLSM rute.

Menurut Sejarah, EGP tergantung pada class alamat IP, dan benar-benar menukar angka-angka jaringan ( 8, 16, atau 24 bit) dibanding IP alamat ( 32 angka-angka bit); RIP dan IGRP menukar jaringan dan subnet angka-angka di 32 bit, pembedaan antara network number, subnet
number, dan host number menjadi perihal konvensi dan tidak yang ditukar di routing protokol. Protokol akhir-akhir ini membawalah salah satu prefix length ( jumlah bit berdekatan dalam alamat) atau subnet mask dengan masing-masing alamat, menandakan porsi 32 bit yang sedang di-routing.

Suatu contoh sederhana dari suatu jaringan yang menggunakan variable length subnet mask ditemukan di rancangan Cisco. Ada beberapa switchl di dalam rancang bangunan, yang diatur FDDI dan Ethernet dan yang dinomori untuk mendukung 62 host pada masing-masing switch subnet; dalam keadaan yang sebenarnya, barangkali 15-30 host (printers, workstations, disk servers) secara fisik dipasang untuk masing-masing. Bagaimanapun, banyak insinyur juga mempunyai ISDN atau Frame Relay terhubung ke rumah, dan suatu subnet kecil di sana. Kantor pusat ini secara khas mempunyai sebuah router atau dua dan suatu X workstation atau terminal; mereka mungkin punya suatu PC atau Macintosh yang bekerja dengan baik. Sedemikian, mereka pada umumnya diatur untuk mendukung 6 host, dan beberapa diatur untuk 14. Hubungan titik ke titik tidak diberikan nomor.

Penggunaan " satu ukuran sesuai dengan semua" menujukan rencana, seperti ditemukan di RIP atau IGRP, setiap kantor pusat akan telah diatur untuk mendukung 62 host; penggunaan angka-angka pada hubungan antara titik lebih lanjut akan menjadi bengkak.

Orang mengaturVariable Length Subnet Mask dengan mengatur router untuk menggunakan suatu protokol ( seperti OSPF atau EIGRP)yang mendukungan itu, dan mengatur subnet mask dari berbagai alat penghubung dalam ' alamat ip' menghubungkan sub-command. Untuk menggunakan supernets, orang harus lebih lanjut mengaturlah penggunaan route kelas ip.

ARTI VLSM Disingkat dengan VBSM. Suatu fitur untuk pengaturan rute bagi sistem operasi terutama untuk menspesifikasikan atau mengidentifikasi suatu subnet mask yang berbeda untuk jaringan yang sama pada subnet yang berbeda. VLSM ini dapat membantu dalam optimalisasi address space. Pada saat menggunakan VLSM, administrator jaringan harus menggunakan sebuah routing protokol yang mendukung teknologi ini.
 
dari http://inmyschullz.blogspot.com/2008/11/jarkom-vlsm.html
Menambah Menu pada Header Blog
1. Login ke Blogspot--> Tata LeTak --> Edit HTML
2. Untuk berjaga-jaga bila nanti pada hasil editnya ada hal yang tidak sesuai dengan keinginan, maka download terlebih dahulu template awal, sehingga kita bisa mengembalikan kondisi template seperti semula dengan cara meng-upload (unggah) template awal yang telah didownload sebelumnya. 
3. Setelah itu cari kode ]]> dan tambahkan kode berikut diatasnya:
#under_header{
}
4. Setelah itu cari baris kode berikut (atau yang mirip, tergantung model template yang dipakai ya): 
 
 



   

dan tambahkan kode dibawah ini dibawah kode tersebut diatas: 


5. Setelah itu klik tombol SIMPAN TEMPLATE, dan periksa pada Elemen Halaman apakah kolom Tambah Gadget yang baru dibuat sudah muncul dibawah header
6.Pergi ke Tata letak-->Elemen Halaman
Klik link Tambah Gadget dibawah header, lalu pilih HTML/JavaScript gadget.

7. Masukan kode berikut ke dalam kolom HTML/JavaSricpt:
alamatblog.blogspot.com>HOME | /alamataboutpageURL>ABOUT | mailto: abcd@gmail.com This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it >CONTACT | alamattipsURL>TIPS
  Catatan: 
Ganti kata yang berwarna hijau dengan nama menu yang dinginkan.Ganti kata yang berwarna merah dengan alamat URL sesungguhnya.
dari http://excellent.cilacaponline.web.id/index.php/Notebook/menambah-header-blog.html


Tim Liputan 6 SCTV
04/10/2009 16:53
Liputan6.com, Jakarta: Ahli geologi dan pakar gempa menyebutkan, sejumlah wilayah di Indonesia masih rawan terjadi gempa. Hal ini disampaikan Iwan Teja Kusuma, ahli gempa dan tsunami dari BPPT, serta Dani Hilman Natawijaya, pakar geologi LIPI. Sepanjang pantai barat Sumatra, seperti di sekitar Kepulauan Mentawai, dan selatan Pulau Jawa masih berpotensi dilanda gempa.

Gempa memang tidak terduga waktunya. Namun ada cara agar Anda bisa terhindar dari kemungkinan tertimpa reruntuhan. Jika di dalam gedung, jangan panik. Segera hindari benda yang mudah jatuh dan berlindunglah di bawah meja yang kokoh atau di sudut ruangan. Ada pula yang menyarankan, tempat berlindung yang aman bukan di bawah benda kokoh tapi di samping benda kokoh.

Jika gempa terjadi ketika Anda tidur, berlindunglah di ruang kosong di samping tempat tidur sehingga tidak tertimpa reruntuhan. Dalam posisi berlindung, gunakan lengan Anda untuk menghindarkan kepala dari tertimpa reruntuhan. Bila Anda di luar gedung, segera bergerak ke daerah terbuka dan tetap di tempat selama gempa.

Anda yang sedang berkendara dalam mobil sebaiknya keluar dari mobil. Berbaring di sebelah kendaraan bisa menyelamatkan Anda dari tertimpa reruntuhan.

Bagaimana jika gempa diserta tsunami? Tanda-tanda awal tsunami adalah surutnya air laut pascagempa. Segera berlari ke kawasan yang paling tinggi karena tsunami biasanya terjadi antara lima hingga 30 menit pascagempa. Simak video berikut.(TES/LUC)

http://berita.liputan6.com/sosbud/200910/246345/Waspadai.Gempa.yang.Masih.Bisa.Terjadi.

Kamis, 01 Oktober 2009



Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.

Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisioanal dengan ciri kekhususannya sendiri.



Perkembangan Batik di Indonesia

Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.

Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.

Proses pembuatan batik
Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria.

Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari : pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.

Jadi kerajinan batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920. Kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia.



Batik Pekalongan

Meskipun tidak ada catatan resmi kapan batik mulai dikenal di Pekalongan, namun menurut perkiraan batik sudah ada di Pekalongan sekitar tahun 1800. Bahkan menurut data yang tercatat di Deperindag, motif batik itu ada yang dibuat 1802, seperti motif pohon kecil berupa bahan baju.

Namun perkembangan yang signifikan diperkirakan terjadi setelah perang besar pada tahun 1825-1830 di kerajaan Mataram yang sering disebut dengan perang Diponegoro atau perang Jawa. Dengan terjadinya peperangan ini mendesak keluarga kraton serta para pengikutnya banyak yang meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah Timur dan Barat. Kemudian di daerah - daerah baru itu para keluarga dan pengikutnya mengembangkan batik.

Ke timur batik Solo dan Yogyakarta menyempurnakan corak batik yang telah ada di Mojokerto serta Tulungagung hingga menyebar ke Gresik, Surabaya dan Madura. Sedang ke arah Barat batik berkembang di Banyumas, Kebumen, Tegal, Cirebon dan Pekalongan. Dengan adanya migrasi ini, maka batik Pekalongan yang telah ada sebelumnya semakin berkembang.

Seiring berjalannya waktu, Batik Pekalongan mengalami perkembangan pesat dibandingkan dengan daerah lain. Di daerah ini batik berkembang di sekitar daerah pantai, yaitu di daerah Pekalongan kota dan daerah Buaran, Pekajangan serta Wonopringgo.

Musium batik Pekalongan
Perjumpaan masyarakat Pekalongan dengan berbagai bangsa seperti Cina, Belanda, Arab, India, Melayu dan Jepang pada zaman lampau telah mewarnai dinamika pada motif dan tata warna seni batik.

Sehubungan dengan itu beberapa jenis motif batik hasil pengaruh dari berbagai negara tersebut yang kemudian dikenal sebagai identitas batik Pekalongan. Motif itu, yaitu batik Jlamprang, diilhami dari Negeri India dan Arab. Lalu batik Encim dan Klengenan, dipengaruhi oleh peranakan Cina. Batik Belanda, batik Pagi Sore, dan batik Hokokai, tumbuh pesat sejak pendudukan Jepang.


Perkembangan budaya teknik cetak motif tutup celup dengan menggunakan malam (lilin) di atas kain yang kemudian disebut batik, memang tak bisa dilepaskan dari pengaruh negara-negara itu. Ini memperlihatkan konteks kelenturan batik dari masa ke masa.

Batik Pekalongan menjadi sangat khas karena bertopang sepenuhnya pada ratusan pengusaha kecil, bukan pada segelintir pengusaha bermodal besar. Sejak berpuluh tahun lampau hingga sekarang, sebagian besar proses produksi batik Pekalongan dikerjakan di rumah-rumah. Akibatnya, batik Pekalongan menyatu erat dengan kehidupan masyarakat Pekalongan yang kini terbagi dalam dua wilayah administratif, yakni Kotamadya Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan.

Pasang surut perkembangan batik Pekalongan, memperlihatkan Pekalongan layak menjadi ikon bagi perkembangan batik di Nusantara. Ikon bagi karya seni yang tak pernah menyerah dengan perkembangan zaman dan selalu dinamis. Kini batik sudah menjadi nafas kehidupan sehari-hari warga Pekalongan dan merupakan salah satu produk unggulan. Hal itu disebabkan banyaknya industri yang menghasilkan produk batik. Karena terkenal dengan produk batiknya, Pekalongan dikenal sebagai KOTA BATIK. Julukan itu datang dari suatu tradisi yang cukup lama berakar di Pekalongan. Selama periode yang panjang itulah, aneka sifat, ragam kegunaan, jenis rancangan, serta mutu batik ditentukan oleh iklim dan keberadaan serat-serat setempat, faktor sejarah, perdagangan dan kesiapan masyarakatnya dalam menerima paham serta pemikiran baru.

Batik yang merupakan karya seni budaya yang dikagumi dunia, diantara ragam tradisional yang dihasilkan dengan teknologi celup rintang, tidak satu pun yang mampu hadir seindah dan sehalus batik Pekalongan.



 NO SPAM !
Copyrights © 2007 - 2009 BatikMarkets.com

GOAL.com Indonesia Team Of The Week (23-29 September 2009)

Inilah susunan tim terbaik Eropa pekan ini versi GOAL.com Indonesia.

30 Sep 2009 20:42:51

Stevan Jovetic - Fiorentina (Grazia Neri)
Galeri Foto
Perbesar
Stevan Jovetic - Fiorentina (Grazia Neri)

Hal-Hal Terkait

Tim

Pemain

Oleh Gunawan Widyantara

Penjaga Gawang
Marco Storari (AC Milan)
Apa jadinya Rossoneri tanpa Storari? Kiper veteran ini tampil gemilang disaat yang tepat dimana rekannya yang lain meredup. Tak heran manajemen Milan berencana menyodorkan perpanjangan kontrak dengan gaji dua kali lipat lebih besar dari yang diperolehnya sekarang.

Pemain Bertahan

Giorgio Chiellini (Juventus)
Pemain bertahan ini terus melanjutkan penampilan kokoh. Chiellini bermain nyaris sempurna saat menghadapi Bologna dan membuat penyelamatan krusial di garis gawang dari ancaman Marco Di Vaio.

Rafael Schmitz (Valenciennes)
Pahlawan sesungguhnya saat Valenciennes sukses menekuk raksasa Ligue 1 Prancis Olympique Marseille. Bek tengah ini kuat di kotak penalti sendiri dan tampak berbahaya di jantung pertahanan lawan. Schmitz berperan besar saat Milan Bisevac mengoyak gawang Marseille dan menyumbang gol kemenangan tim melalui sebuah sundulan sempurna. Sebuah malam yang layak diingat olehnya.

Sergio Ramos (Real Madrid)
Absen panjang tidak membuat kemampuan bek tim nasional Spanyol ini memudar. Ramos di plot menjadi bek kanan saat beraksi di El Madrigal hingga Ezequiel Garay di tarik keluar. Ramos kemudian digeser ke bagian tengah pertahanan. Perubahan posisi ini tidak berpengaruh apapun karena dia tetap bermain taktis.

Pemain Tengah
Cristiano Ronaldo (Real Madrid)
Sempat tenggelam saat melakoni laga pra-musim, Cristiano Ronaldo lambat laun bangkit dan mulai melepas beban sebagai pemain termahal dunia. Gol cepat akan sangat bermanfaat bagi tim manapun dan Ronaldo kembali memberikannya bagi Madrid saat membungkam tuan rumah Villarreal.

Danielle De Rossi (AS Roma)
Seperti biasa Danielle De Rossi muncul bagai seorang pahlawan bagi Giallorossi. Sebuah golnya ke gawang Catania mampu menyelamatkan Roma dari kekalahan. Sungguh seorang gladiator sejati.

Luis Suarez (Ajax)
Ajax Amsterdam tidak pernah kehilangan predikat sebagai salah satu tim pencetak bakat, kali ini Luis Suarez sebagai buktinya. Meski pekan ini gagal mencetak gol, pemain Uruguay ini tampil fantastis saat menghadapi ADO. Sebuah tendangannya menghantam mistar gawang dan dia sukses mengarsiteki gol Marko Pantelic.

Stevan Jovetic (Fiorentina)
Pekan ini dua acungan jempol layak disematkan kepada bintang baru Serie A Italia milik Fiorentina, Stevan Jovetic. Mengemas satu gol pada laga derby Tuscan melawan Livorno, Jovetic menyempurnakannya dengan membobol gawang Liverpool dua kali di Liga Champions.

Penyerang
Lionel Messi (Barcelona)
Duetnya bersama Zlatan Ibrahimovic di lini depan Barcelona membuat gentar semua barisan lini pertahanan tim manapun. Dua gol fenomenal mampu dilesakkan oleh kandidat terkuat peraih Ballon d'Or itu pekan ini.

Zlatan Ibrahimovic (Barcelona)
Empat gol di empat pertandingan pertama bersama Barcelona menjadikannya pemain anyar terbaik sepanjang sejarah La Blaugrana. Golnya ke gawang Racing memperlihatkan kehebatannya berduel di udara sementara umpannya bagi Gerard Pique menampilkan kepintarannya di dasar lapangan.

Robbie Keane (Tottenham Hotspur)
Robbie Keane mulai unjuk gigi setelah musim lalu meredup bersama Liverpool. Tidak tanggung empat gol dilesakkan pemain Irlandia itu saat Tottenham Hotspur membakar Burnley 5-0.

Formasi Pilihan Pekan Ini:  3-4-3

Marco Storari

Giorgio Chiellini - Rafael Scmitz - Sergio Ramos

Cristiano Ronaldo - Danielle De Rossi - Luis Suarez - Stevan Jovetic

Lionel Messi - Zlatan Ibrahimovic - Robbie Keane

Player Of The Week: Stevan Jovetic

Manager Of The Week:
Manuel Pellegrini (Real Madrid)
Tidak mudah mengatur skuad yang dipenuhi pemain bintang yang masing-masing memiliki ego tinggi, tetapi Pellegrini membuktikan diri mampu melakukannya bahkan dia tidak terpengaruh sikap Ronaldo yang kerap memperlihatkan sikap kecewa saat ditarik keluar lapangan. Terakhir pelatih asal Cili itu mengantarkan Real Madrid menghajar Tenerife 3-0.

Anda tentu punya pendapat lain. Bagaimana dengan susunan "Team Of The Week" versi Anda sendiri? Kami ingin mengetahuinya. Manfaatkan formulir komentar di bawah ini...


Jadilah seorang anggota GOAL.com Indonesia di Facebook. Selain itu, Anda juga bisa bergabung ke dalam group kami.

Senin, 14 September 2009


Sejarah

Sebelum bentuk seni pertunjukan ini muncul, ada beberapa pengaruh yang melatarbelakangi bentuk tari pergaulan ini. Di Jawa Barat misalnya, tari pergaulan merupakan pengaruh dari Ball Room, yang biasanya dalam pertunjukan tari-tari pergaulan tak lepas dari keberadaan ronggeng dan pamogoran. Ronggeng dalam tari pergaulan tidak lagi berfungsi untuk kegiatan upacara, tetapi untuk hiburan atau cara gaul. Keberadaan ronggeng dalam seni pertunjukan memiliki daya tarik yang mengundang simpati kaum pamogoran. Misalnya pada tari Ketuk Tilu yang begitu dikenal oleh masyarakat Sunda, diperkirakan kesenian ini populer sekitar tahun 1916. Sebagai seni pertunjukan rakyat, kesenian ini hanya didukung oleh unsur-unsur sederhana, seperti waditra yang meliputi rebab, kendang, dua buah kulanter, tiga buah ketuk, dan gong. Demikian pula dengan gerak-gerak tarinya yang tidak memiliki pola gerak yang baku, kostum penari yang sederhana sebagai cerminan kerakyatan.

Seiring dengan memudarnya jenis kesenian di atas, mantan pamogoran (penonton yang berperan aktif dalam seni pertunjukan Ketuk Tilu/Doger/Tayub) beralih perhatiannya pada seni pertunjukan Kliningan, yang di daerah Pantai Utara Jawa Barat (Karawang, Bekasi, Purwakarta, Indramayu, dan Subang) dikenal dengan sebutan Kliningan Bajidoran yang pola tarinya maupun peristiwa pertunjukannya mempunyai kemiripan dengan kesenian sebelumnya (Ketuk Tilu/Doger/Tayub). Dalam pada itu, eksistensi tari-tarian dalam Topeng Banjet cukup digemari, khususnya di Karawang, di mana beberapa pola gerak Bajidoran diambil dari tarian dalam Topeng Banjet ini. Secara koreografis tarian itu masih menampakan pola-pola tradisi (Ketuk Tilu) yang mengandung unsur gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid yang pada gilirannya menjadi dasar penciptaan tari Jaipongan. Beberapa gerak-gerak dasar tari Jaipongan selain dari Ketuk Tilu, Ibing Bajidor serta Topeng Banjet adalah Tayuban dan Pencak Silat.

Kemunculan tarian karya Gugum Gumbira pada awalnya disebut Ketuk Tilu perkembangan, yang memang karena dasar tarian itu merupakan pengembangan dari Ketuk Tilu. Karya pertama Gugum Gumbira masih sangat kental dengan warna ibing Ketuk Tilu, baik dari segi koreografi maupun iringannya, yang kemudian tarian itu menjadi populer dengan sebutan Jaipongan.

www.wikipedia.com

Manchester City 4-2 Arsenal: Ade Returns To Haunt Arsenal

Explosive second half at Eastlands sees Manchester City maintain their 100% start to the league season.

Sep 12, 2009 11:00:41 AM

EPL: Emmanuel Adebayor, Manchester City - Arsenal (PA)
Photo Gallery
Zoom
EPL: Emmanuel Adebayor, Manchester City - Arsenal (PA)

Related Links

Teams

Manchester City swept Arsenal aside in a dramatic encounter, with Emmanuel Adebayor scoring against his old club, then infuriating their fans with his provocative celebrations.

Although Manchester City had won their opening trio of Premier League games without conceding a single goal, today’s visitors Arsenal were perceived as representing by far the sternest test so far of City’s ambitions to nab one of the coveted top four finishing spots. And while defender Kolo Toure was turning out for the first time against the team for whom he had made more than 200 appearances, most eyes were focused on Adebayor, thanks to the somewhat prickly nature of the striker’s £25 million divorce from Arsenal in the summer. Adebayor had struck in every league game so far this season, and the perception was – rightly or wrongly – that if he maintained this hot streak against the Gunners today it would represent a source of distinct personal pleasure for the big Togolese.

City were short of some of their other expensive forward options, with Robinho and Carlos Tevez dropping out with respective ankle and knee problems picked while the pair were on international duty in South America. For Arsenal, Andrei Arshavin was missing after aggravating a groin injury during Russia’s midweek World Cup qualifying over Wales in Cardiff, but skipper Cesc Fabregas did return after a hamstring problem.

The visitors started the brighter, controlling possession in characteristic manner. With the Gunners initially dominant, Adebayor’s first contribution was an unfamiliarity defensive one as he employed his aerial prowess to head away a Fabregas free-kick. And Adebayor was soon in the action again as he caught the business end of a robust challenge from old strike/sparring partner Nicklas Bendtner.

Manchester City began to gain a slight foothold in the game, with a ball from Gareth Barry finding Adebayor powering into the Arsenal box. Fabregas got back to clear, and it took another sharp block from Abou Diaby a minute later as the Old Trafford fall guy curtailed a Shaun Wright-Phillips run. Arsenal were still the more dangerous of the two teams though, with Robin van Persie’s corner finding William Gallas unmarked six yards out from Shay Given’s goal. But, despite some surprisingly prolific goal-scoring form already this season, the France center-half wastefully nodded over.

And the Gunners were made to pay for such slackness almost immediately, as Micah Richards met a deep Barry free-kick with a looping header. Arsenal keeper Manuel Almunia reacted sluggishly and the ball rebounded off the post, back on to the head of the diving Almunia, before nestling in the back of the net for the second unfortunate Arsenal own goal in a Manchester fixture in two weeks.

Despite the goal for City, Arsenal continued to dominate the play. Alexandre Song surged forward and found Bendtner, who could only direct his shot straight at Given for a comfortable stop. Manchester City seemed unable to retain possession, despite a paucity of challenges coming in from either side, and balls were being pumped in the general direction of the totemic Adebayor without much evidence of either imagination or quality.

The game became increasingly scrappy over the last ten minutes of the first period, with neither side able to inject any real fluidity into their passing. What few quarter-openings there were all came to nothing; van Persie rounding Toure, before putting his cross into an area where no teammate was waiting, and Stephen Ireland being gifted the ball in a dangerous area by Denilson, only to overrun it and allow Gael Clichy to clear.

The first opportunity of the second period came to Arsenal – Thomas Vermaelen unable to direct a Fabregas free-kick under the City crossbar. After ten minutes Arsene Wenger decided his side needed fresh impetus, and Tomas Rosicky replaced Denilson for his first competitive Gunners appearance in the better part of two years.

Arsenal were linking up well again, as they had in the first half, and although City were looking solid at the back, they were conceding an increasing numbers of set-pieces. One of these was almost headed in by Gallas, but Given was there to make the save, and Bendtner blazed the rebound wide from an awkward angle. Given was called into action again minutes later, pushing away a scorching strike from the advancing Vermaelen, and Wayne Bridge doing well to defend van Persie’s efforts to create something with the rebound.

It was left to Manchester City to try and spring the counter-attack, which they very nearly did as Ireland and Bellamy combined, only for the Welshman to curl his strike straight at Almunia. And as City had capitalized after an Arsenal miss in the first half, so the Gunners struck back in the second. Robin van Persie received the ball on the edge of the penalty box, rode a City challenge, and showed great poise to swivel and shoot past Given into the far corner.

Adebayor drew blood from van Persie as his boot caught the sliding Dutchman painfully, and Arsenal were left collectively hurting soon after as Bellamy restored the City lead. Richards was again involved, bursting past Song into the Arsenal box and sliding across for the Wales captain to convert. Wenger threw on Eduardo and Eboue in search of a second equalizer, but Manchester City should have made the three points safe immediately after this change. Adebayor beat Eboue, Bendtner and Gallas, before seemingly laying the third goal on a plate for Wright-Phillips, who somehow contrived to miss.

The England winger redeemed himself instantaneously though, crossing for Adebayor to head in. However the Football Association will surely be interested in the striker’s celebrations, as he sprinted fully 90 yards to where the enraged Arsenal fans were situated. A plastic seat was sent in his direction, as was a yellow card from referee Mark Clattenburg.

The tepid first half was a distant memory now. Adebayor was soon again in the action, clearing a Diaby goal-bound effort off the line. There were shouts for a penalty as an Arsenal corner appeared to make contact with Barry’s arm. Nothing was going in the Gunners direction though, as City poured forward again and Wright-Phillips was able to chip past Almunia from a Bellamy pass to give the scoreline a real gloss.

Tomas Rosicky reduced the arrears, collecting a visionary Fabregas ball and rolling it into the net. But if anyone needed any further indicator that it was not going to be Arsenal’s day, it duly came when van Persie cut in from the right and curled in a beautiful strike - only to see it cannon back off Given’s post.

Paul Martin, www.Goal.com

For more news from the EPL visit Goal.com's England page.
free counters